Selasa, 17 Januari 2012

Perbandingan Toilet di Gedung DPR-RI dan Toilet Umum Kotor Yang Tidak Terawat

Mengapa Anggota DPR sangat identik dengan Kemewahan ?
Mengapa mereka tidak pernah memikirkan bagaimana rasanya kalau mereka hanya dapat menikmati sarana atau fasilitas seperti rakyat-rakyat pada umumnya yang hanya dapat menikmati sarana Toilet Umum yang sebenarnya sudah tidak layak pakai lagi ?



Sebenarnya kita juga tidak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada anggota DPR yang baru memperbaiki toilet sampai mengeluarkan anggaran 2milyar.

Hanya saja sayangnya kesadaran kita untuk menjaga kebersihan toilet, apalagi toilet umum, masih sangat rendah. Hal ini didasari pada anggapan bahwa kebersihan toilet umum menjadi tanggung jawab pengelola gedung. Apalagi, tak jarang pengguna toilet juga diharuskan membayar iuran kebersihan di pintu masuk toilet. "Padahal, seharusnya semua orang ikut terlibat (menjaga kebersihannya)".

Ketika toilet tak lagi bersih dan nyaman digunakan, pasti Anda akan malas menggunakannya. Tak jarang karena malas melihat kotornya toilet umum, Anda lebih memilih untuk menahan buang air sampai ke rumah.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kebersihan toilet membuat Indonesia menduduki posisi ke-12 dari sekitar 18 negara di Asia yang memiliki kualitas toilet yang buruk. Kualitas buruk toilet di Indonesia ini tentu berimbaskan pada citra buruk negara Indonesia. Kondisi toilet yang kotor dan tak terawat secara tak langsung mencerminkan kepribadian bangsa yang juga tak berbudaya.

Seharusnya budaya bersih sudah harus melekat dalam kehidupan kita dalam sehari-hari. Toilet yang bersih, juga kan membebaskan kita dari penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar