Senin, 23 Januari 2012

Tragedi Maut Tabrakan di Halte Tugu Tani Yang Merenggut Nyawa 9 Orang



Halte bus Tugu Tani, tempat terjadinya kecelakaan yang merenggut sembilan nyawa sekaligus, mendadak menjadi pusat perhatian warga Jakarta. Sebagian warga yang bersimpati memberikan karangan bunga di lokasi kejadian, sementara yang lain malah menjadikannya sebagai objek untuk berfoto..

Sementara itu, meski halte bus Tugu Tani sudah diberi garis polisi, warga tetap mendekati lokasi kejadian itu. Mereka penasaran ingin melihat tempat kejadian yang merenggut nyawa sembilan orang sekaligus dari dekat.

Siang kemarin, di lokasi itu sebuah mobil mini bus jenis Xenia berwarna hitam menabrak sekelompok orang yang sedang menunggu angkutan umum di halte. Mobil juga menabrak warga yang baru saja pulang berolah raga di Monas. Akibat dari peristiwa tersebut, sembilan orang dinyatakan tewas dan tiga lainnya luka parah.

Ditempat Kejadian Tersebut , tempat terjadinya kecelakaan yang merenggut sembilan nyawa sekaligus,  Namun sebagian warga lainnya datang ke lokasi kejadian hanya untuk berfoto-foto, sehingga membuat arus lalu lintas di Jalan Ridwan Rais menjadi macet.

Sementara Pengakuan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan hasil tes urine yang memastikan si pelaku positif  memakai sabu, bermula dari kecurigaan atas kejadian kecelakaan itu sendiri.

Dan kemudian tim Polda Metro Jaya, melakukan kroscek ke tempat kejadian perkara (TKP). Ternyata di TKP tidak dijumpai bekas rem.
"Mobil berhenti karena menabrak beton dari halte tempat menunggu kendaraan, terguling, tidak ada bekas rem. Dia bilang remnya blong, tetapi setelah kita periksa dengan beberapa anggota bersama teman-teman media juga ternyata tidak blong.

Dari hasil-hasil pengembangan itulah, polisi kemudia melakukan pemeriksaan lanjutan dengan menanyakan langsung ke tersangka. Akhirnya ada pengakuan baru !!

Pengakuan pengemudi Daihatsu Xenia maut yang menewaskan sembilan orang, yakni Apriani Susanti (29) mengatakan pada waktu itu kecepatannya 100 km/ jam. Selain itu, tersangka juga mengakui sempat kehilangan konsentrasi beberapa detik.
"Seperti tertegun, di situlah mobilnya oleng ke kiri dan menyapu para pejalan kaki sampai dia berhenti menabrak halte itu.

Dari hasil pengembangan itulah, menurutnya kembali dilakukan tes urine pada tersangka dan 3 orang temannya, yang berada di dalam mobil Xenis hitam tersebut.
Pengakuan pengemudi Daihatsu Xenia maut yang menewaskan sembilan orang dan empat orang yakni Afriyani Susanti dan 3 temannya juga mengungkapkan meminum minuman keras.
Afriyani Susanti dan tiga penumpang mobil Xenia yakni Deny Mulyana, Adistria Putri Grani dan Arisendi juga mengonsumsi ekstasi di sebuah tempat hiburan di bilangan Jakarta Pusat.
Menurut Rikwanto, mereka ke tempat hiburan kemudian ke sebuah kafe lalu berkunjung ke rekannya yang berulang tahun dan kembali pagi-pagi. "Mereka menggunakannya (ekstasi) di Kafe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar